Pertolongan Pertama Saat Bayi dan Anak Cegukan atau Sedakan atau Tersedak


Cegukan adalah kontraksi mendadak yang tidak disengaja dalam
diafragma, dan umumnya terjadi berulang kali setiap menit. Udara yang tiba-tiba
masuk ke paru-paru menyebabkan glotis (ruang di antara pita suara) menutup, dan
menyebabkan suara hik. Cegukan umumnya akan selesai sendiri, meskipun ada
beberapa pengobatan rumahan untuk mempercepat penyembuhan cegukan, dan ada
beberapa perawatan yang diperlukan. Istilah medis untuk cegukan adalah
singultus.
Tersedak bisa dialami oleh bayi atau anak-anak. Ketika anak
Anda mengalaminya, segera berikan pertolongan pertama.
“Itu yang paling menakutkan ketika bayi atau anak
tersedak atau kita menyebutnya aspirasi,” kata Dr. Gita Saraswati dari
Mayapada Healthcare, Jakarta Selatan ketika mengobrol dengan HaiBunda.
Banyak penyebab tersedak, ibu/mom/bun. Dalam pengalaman
Gita, paling sering pada bayi menyebabkan tersedak susu atau makanan. Nah, yang
paling ditakuti saat bayi tersedak lalu menghalangi jalan napas. Gita
menjelaskan, makanan harus masuk kerongkongan yang terhubung ke perut.
Justru ketika makanan tersedak atau susu memasuki
tenggorokan yang terhubung ke saluran pernapasan yaitu paru-paru. Jika itu
terjadi, sudah pasti saluran udara anak Anda tersumbat dan sistem pernapasannya
terpengaruh.
Penyebab lain yang umum dari anak-anak atau bayi
tersedak adalah posisi ketika menyusui atau terlalu banyak makanan memasuki
mulutnya. Di rumah, ibu/mom/bun dapat menerapkan prosedur hemlich yaitu memberi
tepukan di punggung atas.
Ketika datang ke anak-anak, tepuk-tepuk supaya dia
memuntahkan makanan atau sesuatu yang membuatnya tersedak sehingga dia tidak
masuk ke tenggorokan. Atau agar anak mengeluarkan makanan sedikit, tepat di
akhir meminta dia untuk menelan benar,
Sementara itu, coba masukkan bayi sehingga anak menghadap ke
bawah. Jadi, seandainya kita memberi dorongan di daerah tenggorokan sehingga
makanan yang bisa menyumbat bisa didorong. Biasanya, ketika sesuatu tersumbat
anak akan muntah atau muntah dan itu tidak masalah, ibu/mom/bun.
Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk
memberi makan anak-anak mereka sesuai dengan usia mereka, sesuai tahapan.
Jangan terlalu besar untuk potongan makanan juga. Bayi sudah diberi makanan
yang agak padat, ya, belum. Risiko adalah aspirasi terburuk, “pungkas
Gita.
Gejala pada orang dewasa biasanya :
Sebab
  • Makan dan minum terlalu cepat.
  • Makan dan minum banyak.
  • Sangat emosional.
  • Minum air dingin segera setelah makan makanan pedas atau
    pedas.
  • Tertawa terlalu keras.
  • Batuk terlalu keras.
  • Tekanan Saraf Phrenic oleh struktur anatomi lainnya.
  • Penyakit ginjal.
  • Perilaku buruk.
  • Keseimbangan elektrolit yang tidak memadai.
  • Kehadiran benda asing di telinga.
  • Iritasi pada saraf fregus dan frenikus.
  • Karena udara dingin di sekitar tubuh kita, itu bisa
    disebabkan oleh AC (air conditioner) atau kipas angin.

Pengobatan
Untuk menghentikan cegukan, tindakan berikut dapat diambil:
  • Tahan nafas, karena dengan menahan nafas kadar
    karbondioksida dalam darah meningkat, sehingga berhenti dihentikan.
  • Bernapas dalam kantong kertas.
  • Minumlah segelas air dingin secara perlahan sedikit demi
    sedikit.
  • Kunyah roti kering atau es serut.
  • Tarik lidah dengan tangan.
  • Balikkan posisi tubuh dengan meletakkan kepala di bawah kaki
    di atas.
  • Tidur berbaring dengan lutut ditekuk ke arah perut Anda.
  • Menelan gula kering dalam satu sendok teh.
  • Bernapaslah dengan tenang
  • Shock, bisa membuat cegukan hilang. Karena itu, cobalah
    melakukan sesuatu yang membuat Anda merasa terkejut, seperti terkejut oleh
    seseorang, atau menonton / bermain film / permainan horor. Jika Anda memiliki
    teman yang cegukan, cobalah untuk mengejutkannya

Jika cegukan tidak ingin hilang tetapi sudah melakukan
praktik di atas, segera bawa ke dokter terdekat dan tepercaya.
Referensi artikel
• Provine, Robert R. Curious Perilaku: Menguap, Tertawa,
Cegukan, dan Melampaui (Harvard University Press; 2012) 246 halaman; meneliti
konteks evolusi bagi manusia

• Shubin, Neil (2008). “Ikan Keluar Air”. Sejarah
Alam: 26–31. – cegukan terkait dengan refleks pada ikan dan amfibi.
Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Article

Reaksi Yang Benar dari Orangtua Ketika Anak berperilaku buruk

Next Article

Cara Seorang Bapak/Ayah Mengasuh Anak Laki-laki

Related Posts