Waktu bermain bersama bayi bukan cuma waktu untuk bersenang-senang dan membangun hubungan antara bayi dan orang tua. Bermain merupakan cara bayi dan anak-anak belajar. Waktu bermain membantu mengembangkan kemampuan sosial, bahasa, intelektual, dan pemecahan masalah bayi. Bermain juga membantu bayi mengembangkan kemampuan motorik kasar dan halusnya, maka bisa dibilang mainan bayi punya peran penting dalam memberi stimulasi positif bagi tumbuh kembang bayi. Jadi, Mainan Yang Cocok Untuk Bayi 3-6 Bulan, saat memilih mainan untuk si kecil, banyak faktor yang perlu jadi pertimbangan Mom, salah satunya adalah usia si kecil. Kalau bayi Mom berusia 3 bulan, mainan apa saja yang paling baik untuk si kecil? Lalu apa saja yang harus Mom perhatikan saat memilih mainan untuknya?
Tahapan Tumbuh-Kembang Bayi Usia 3 Bulan
Untuk memilih mainan yang bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi, Mom harus mengetahui tumbuh kembang bayi sesuai usianya. Saat bayi berusia 3 bulan, ia sedang berada pada tahapan tumbuh kembang berikut ini:
- Kemampuan bayi untuk menyentuh dan menggenggam semakin baik.
- Kemampuan koordinasi mata dan tangan bayi mulai berkembang. Bayi mampu melihat suatu benda, membuka tangannya, mengambil benda tersebut, dan memasukkan ke dalam mulutnya.
- Kemampuan bayi untuk mendengar semakin meningkat. Ia akan mendengarkan berbagai macam suara, termasuk suara orang bercakap-cakap dan suara musik di sekitarnya.
- Bayi mulai bisa berkomunikasi, walaupun belum bisa berbicara. Bila mendengar suara Mom, si kecil akan bersuara atau tersenyum untuk merespons Mom.
- Bayi suka memandang pantulan dirinya sendiri di cermin.
- Bayi suka melihat benda-benda berwarna cerah dengan kontras yang tinggi.
Mainan Bayi 3 Bulan
Memilih mainan bayi yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang ini membantu agar tumbuh kembang bayi berjalan dengan lebih optimal sekaligus mendorong bayi menuju tahap tumbuh kembang berikutnya. Sesuai dengan tahapan tumbuh kembang usia 3 bulan di atas,
Berikut ini adalah beberapa mainan bayi 3 bulan yang paling tepat untuk si kecil:
1. Baby playmat dan playgym
Playmat bayi adalah karpet yang dirancang sebagai arena bermain bayi. Mom bisa melengkapi playmat si kecil dengan playgym yang memiliki mainan gantung. Playmat dan playgym mendorong bayi untuk mengeksplorasi lingkungannya melalui penglihatan, sentuhan, dan suara. Dengan cara ini, ia bisa melihat mainan berbagai warna yang digantung di atasnya, menyentuh dan merasakan tekstur karpet, serta mendengar suara kerincing dari mainan yang ia sentuh. Alas playmat dengan warna-warna cerah juga mendorong bayi untuk tengkurap serta melatih kekuatan tangan dan kakinya.
2. Kerincingan
Kerincingan bayi biasanya terbuat dari bahan yang ringan sehingga mudah digenggam bayi. Mainan ini memang membantu melatih kemampuan menggenggam bayi. Selain itu, kerincingan mengajarkan konsep sebab-akibat pada bayi. Ketika ia menggerakkan tangannya, kerincingan yang dia pegang akan berbunyi. Walau sederhana, hal ini akan membuat bayi merasa senang.
3. Mainan karet
Seperti kerincingan, mainan karet yang berbunyi bila ditekan juga mengajarkan konsep sebab-akibat pada bayi. Selain itu, mainan karet melatih kemampuan bayi untuk menggenggam dengan keras untuk membunyikan mainan karet.
4. Mainan untuk bercermin
Beberapa mainan bayi memiliki bagian yang serupa cermin, namun tak bisa pecah. Mainan bayi seperti ini membantu meningkatkan fokus bayi pada wajah sekaligus menstimulasi perkembangan sosial dan bahasa bayi.
5. Buku
Bayi memang belum bisa membaca, tapi ia suka melihat gambar-gambar berwarna cerah dan senang mendengarkan suara Mom saat membacakan cerita untuknya. Karena itu, cobalah membacakan cerita untuk si kecil. Dengan cara ini, Mom membantu mengembangkan kemampuan berbicara, kemampuan bahasa, kemampuan sosial, dan kemampuan kognitif si kecil. Buku untuk bayi sebaiknya terbuat dari kain atau kayu yang tidak mudah rusak. Pilih juga buku dengan warna-warna cerah, bergambar wajah orang atau binatang yang membantu tumbuh kembang bayi.
6. Boneka
Boneka memperkenalkan bayi pada berbagai tekstur yang berbeda sekaligus melatih kemampuan memegang bayi. Bayi pasti akan suka menggigit dan memasukkan boneka kesayangannya ke dalam mulutnya. Karena itu, pastikan boneka terbuat dari bahan yang aman untuk bayi dan mudah dibersihkan. Mom juga harus rajin mencuci boneka secara rutin agar kebersihannya terjaga.
7. Mainan gantung
Musical mobile atau mainan gantung yang berputar dan memainkan suara musik akan menstimulasi kemampuan dengar bayi dan mendorong bayi untuk bersuara. Warnanya yang cerah dan gerakan mainan ini saat berputar juga melatih kemampuan melihat bayi.
8. Mainan gigit
Gigi bayi biasanya mulai tumbuh saat dia berusia sekitar 6 bulan. Namun, bisa jadi saat si kecil berusia 3-4 bulan, Mom melihat dia mulai suka menggigit tangannya dan banyak mengeluarkan air liur. Hal ini merupakan tanda proses tumbuh gigi sudah dimulai. Mainan gigit dari karet akan membantu si kecil meredakan rasa gatal atau sakit pada gusinya. Tentu saja Mom harus memastikan mainan gigit terbuat dari bahan yang aman untuk bayi, ya.
Tips Memilih Mainan untuk Bayi 3 Bulan
Mainan yang telah disebutkan di atas merupakan beberapa contoh mainan bayi 3 bulan yang bisa Mom berikan untuk si kecil. Berikut ini adalah beberapa tips tambahan yang akan membantu Mom memilih mainan bayi 3 bulan yang terbaik untuk si kecil:
1. Berikan mainan sesuai umur bayi
Mainan bayi biasanya dirancang sesuai kemampuan dan tumbuh kembang bayi sesuai umurnya. Bayi usia 3 bulan tentu belum memiliki kemampuan untuk memainkan mainan untuk anak usia 1 tahun. Demi keamanan si kecil, sebaiknya Mom memberikan mainan sesuai dengan umurnya.
2. Terbuat dari bahan yang aman untuk bayi
Bayi Mom pasti suka memasukkan mainan ke dalam mulutnya. Karena itu, Mom harus memastikan mainan si kecil terbuat dari bahan yang aman dari bayi. Bila mainan terbuat dari plastik, pastikan plastik tersebut aman untuk bayi dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya. Cara termudah untuk memastikan hal ini adalah memilih mainan dengan tanda daur ulang nomor 3. Selain itu, bila mainan diberi cat, pastikan cat mainan tersebut tidak mengandung timah.
3. Mainan dengan berbagai tekstur, bentuk, warna, dan ukuran
Tekstur, warna, suara, bentuk, dan ukuran mainan memberikan stimulasi pada penglihatan, pendengaran, dan sentuhan bayi. Karena itu, berikan mainan dengan berbagai variasi tekstur, bentuk warna, suara, dan ukuran untuk memperkenalkan si kecil pada berbagai macam benda sekaligus melatih melatih kemampuan melihat, mendengar, dan sentuhan bayi.
4. Mainan yang mendorong interaksi
Stimulasi yang diberikan mainan akan diterima bayi dengan lebih optimal bila dibarengi dengan interaksi positif yang terjadi saat orang tua bermain dengan bayi. Salah satu mainan terbaik untuk melakukan hal ini adalah buku cerita. Membacakan cerita merupakan salah satu interaksi yang bisa Mom lakukan bersama si kecil. Hal ini tidak hanya membantu proses tumbuh kembang bayi, tapi juga membangun hubungan yang kuat antara Mom dan si kecil.
5. Mainan yang lembut dan empuk
Pada usia 3 bulan, bayi tidak hanya suka memasukkan berbagai benda ke mulutnya. Bayi juga mulai mengeksplorasi kemampuan melemparnya. Mainan yang lembut dan empuk tentu lebih aman untuk bayi usia ini.
6. Hindari mainan berukuran kecil atau mudah lepas
Bila mainan memiliki bagian-bagian kecil, misalnya mata boneka dari manik-manik atau kancing baju boneka, pastikan bagian tersebut terpasang dengan baik dan tidak mudah lepas. Hal ini sangat perlu diperhatikan untuk mencegah resiko bayi tersedak karena tidak sengaja menelan bagian dari mainannya.
7. Hindari mainan dengan elemen magnet yang bisa lepas
Elemen seperti kancing magnet bila tidak terpasang dengan baik bisa terlepas dan tertelan oleh bayi. Sepasang magnet yang tertelan tak hanya bisa menyebabkan bahaya tersedak, tapi juga bisa membahayakan organ dalam bayi.
8. Mainan dengan warna cerah dan kontras
Bayi baru lahir belum bisa melihat warna sehingga lebih tertarik pada warna kontras seperti hitam dan putih. Pada usia 3 bulan, kemampuan bayi melihat warna mulai berkembang dan mereka bisa melihat warna-warna primer yang terang. Warna yang paling bisa mereka lihat adalah merah, hijau, biru, dan kuning.
9. Mudah dibersihkan
Demi kesehatan bayi, mainan bayi harus dibersihkan secara rutin. Mainan dari plastik atau karet tidak mudah kotor dan mudah dibersihkan. Mom juga harus memastikan tidak ada kotoran, debu, atau sisa makanan penyebab bakteri yang tersisa di celah mainan. Mencuci mainan plastik atau karet dengan air panas perlu dilakukan sesekali untuk memastikan mainan telah benar-benar bersih. Mainan yang terbuat dari kain bisa dicuci secara rutin dengan mesin cuci atau dengan tangan.
10. Selalu baca instruksi pada mainan dan kemasan mainan
Mainan yang berkualitas biasanya memiliki instruksi pemakaian yang jelas untuk menjaga keamanan bayi. Sebelum memberikan mainan untuk bayi, baca dan pahami intruksi yang ada, periksa apakah ada peringatan dan larangan yang harus Mom ketahui agar si kecil bisa bermain dengan aman.
Mainan yang sesuai dengan umur bayi memberikan stimulasi positif secara optimal pada bayi. Tentu saja, manfaat mainan akan lebih maksimal kalau bayi bermain sambil berinteraksi dengan orang tuanya. Manfaatnya bukan hanya tumbuh kembang bayi yang optimal, melainkan juga terjalinnya hubungan yang kuat antara orang tua dan bayi. Mom juga bisa bermain dengan si kecil tanpa menggunakan mainan, misalnya bermain “cilukba”. Suara, kata-kata, dan sentuhan Mom untuk si kecil saat Mom bermain bersamanya juga merupakan stimulasi positif, lho.