Jadwal Imunisasi Bayi dan Penjelasan Imunisasi Anak Pada Usia Tesebut

Dengan melakukan imunisasi tepat waktu, anak bisa terlindungi dari berbagai macam penyakit.  Sehingga Menjaga dan melindungi si buah hati dari segala bentuk ancaman, merupakan tugas wajib bagi para orang tua. Tidak hanya dari kasih sayang yang tulus, menjaga anak juga bisa dilakukan dengan menepati jadwal imunisasi, mulai dari usia 0-18 tahun. Jadwal imunisasi anak perlu dipahami, bahkan ketika kita masih dalam masa kehamilan sekalipun. Pasalnya terdapat jenis imunisasi yang wajib diberikan ketika bayi baru lahir, dan hal tersebut tidak boleh terlewatkan.Jika kita orang tua masih bingung dengan deretan jadwal imunisasi yang wajib dilakukan, kita bisa bertanya atau konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
Namun, ternyata tidak semua orang tua peduli dengan hal tersebut dan benar-benar melakukan imunisasi wajib. Beberapa orang tua masih ada yang meyakini bahwa beberapa jadwal imunisasi anak, bisa didapatkan ketika sang anak sudah masuk sekolah. Perlu kita sebagai orang tua pahami jadwal imunisasi wajib ketika sang anak masih bayi dan imunisasi ketika sang anak sudah berada di usia sekolah merupakan imunisasi jenis berbeda. Para orang tua bisa melihat jadwal imunisasi dari buku yang biasa didapatkan ketika anak lahir.
Imunisasi sendiri pada dasarnya di lakukan sebagai salah satu langkah pencegahan penyakit. Dimana hal tersebut juga akan sangat bermanfaat bagi sang buah hati. Karena dengan menepati jadwal imunisasi, anak bisa memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat ketika masuk dalam lingkungan yang baru.

Cara Membaca Tabel Jadwal Imunisasi Anak

Bagi para orang tua yang pernah imunisasi tentunya sudah tidak asing dengan tabel jadwal imunisasi yang terdapat dalam buku KIA atau Buku Kesehatan Ibu dan Anak. 

Namun bagi para orang tua atau ibu yang masih belum mengetahu cara membaca tabelnya, 

Berikut panduan membaca tabel jadwal imunisasi anak:

  • Kolom warna hijau: Imunisasi untuk perlindungan optimal
  • Kolom warna kuning: Melengkapi imunisasi yang belum lengkap
  • Kolom warna biru: Booster
  • Kolom warna pink: Daerah endemis

 

Jadwal Imunisasi Anak

Untuk para orang tua, pastikan pemberian imunisasi pada anak dilakukan sebelum anak berhubungan dengan linkungan luar atau sosial. Selain itu sangat penting untuk tidak melewatkan jadwal imunisasi yang diwajibkan oleh dinas Kesehatan.
Dengan ada postingan mikhayla.my.id ini dengan bertujuan untuk mengingatkan para orang tua agar tidak terlewat, membuat sang anak terhindar terhadap penyakit dan memahami penjelasan mengenai imuniasasi pada jadwal tersebut.

Berikut  jadwal imunisasi anak yang disarankan oleh dinas kesehatan:

Jadwal Imunisasi Ketika bayi baru lahir:

  • Hepatitis B-1
  • Polio-0
  • BCG

Usia 2 bulan:

  • Hepatitis B-2
  • Polio-1
  • DTP-1
  • Hib-1
  • PCV-1
  • Rotavirus-1

Usia 3 bulan:

  • Hepatitis B-3
  • Polio-2
  • DTP-2
  • Hib-2

Usia 4 bulan:

  • Hepatitis B-4
  • Polio-3
  • DTP-3
  • Hib-3
  • PCV-2
  • Rotavirus-2

Usia 6 bulan:

  • PCV-3
  • Rotavirus-3
  • Influenza

Usia 9 bulan:

  • Campak-1

Usia 12 bulan:

  • Varisela
  • PCV-4
  • Japanese encephalitis-1

Usia 15 bulan:

  • Hib-4
  • MMR-1

Usia 18 bulan:

  • Polio-4
  • DTP-4
  • Campak-2
  • Influenza

Usia 24 bulan:

  • Tifoid
  • Hepatitis A
  • Japanese encephalitis-2

 

Penjelasan Mengenai Jenis-Jenis Imunisasi Pada Anak

Hepatitis B

Imunisasi Hepatitis B ini diberikan untuk mencegah infeksi hati serius yang diakibatkan oleh virus hepatitis B, setelah diberikan vitamin K   biasanya diberikan Imunisasi ini dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir. Hepatitis B Tidak hanya sekali imunisasi ini juga akan diberikan kembali ketika bayi telah menginjak usia 2, 3, dan 4 bulan. 

Efek samping: Demam bahkan hingga gatal-gatal kulit yang kemerahan hingga pembengkak-kan.

 

Polio

Imunisasi Polio ini diberikan bertujuan mencegah penyakit polio yang disebabkan oleh virus seperti sesak napas, kelumpuhan hingga kematian yang dijadwal imunisasi ini diberikan, biasanya saat bayi baru lahir hingga usia 1 bulan. Imunisasi vaksin polio juga akan diberikan kembali tiap bulan hingga jadwal bulan ke 4, selanjutnya bisa berikan kembali pada usia 18 bulan untuk penguatan.

Efek samping: Demam tinggi, dan hampir sama dengan efek samping vaksin hepatitis B.

 

BCG

Imunisasi yang BCG ini diberikan untuk mencegah perkembangan penyakit Tuberkulosis (TB) yang biasa menyerang pada paru-paru. Karena jenis imunisasi ini sifatnya mencegah jika tidak dilakukan maka potensi penyakit TB akan menjadi lebih serius seperti meningitis TB. Jadwal imunisasi BCG ini akan dilakukan saat bayi baru dilahirkan hingga usia 2 bulan.

Efek samping: Akan muncul bekas suntikan pada 2-6 minggu setelah disuntik.

 

DPT

Imunisasi DPT ini dilakukan untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Penyakit ini merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan sesak napas, paru-paru basah, gangguan jantung, bahkan hingga kematian. Untuk pertusis sendiri, hampir sama dengan difteri, yakni penyakit batuk parah yang bisa memicu peru-paru basah, gangguan pernapasan, bronkitis, kerusakan otak, hingga kematian. Penyakit ini pernah sangat populer dan memakan banyak korban. Jadwal imunisasi anak ini dilakukan ketika anak berusia 2, 3, dan 4 bulan, setelah itu kembali dilakukan saat berusia 18 bulan. Untuk penguatan, vaksin diberikan kembali pada usia 5 tahun, 10-12 tahun, dan 18 tahun.

Efek samping: Radang, nyeri pada tubuh, hingga infeksi.

 

HiB

Imunisasi HiB ini bertujuan untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B dimana bakteri tersebut bisa memicu meningitis, pneumonia, septic arthristis, dan perikarditis.Imunisasi HiB ini diberikan 4 kali pada saat usia 2, 3, dan 4 bulan dalan rentan usia 15-18 bulan.

Efek samping: Demam tinggi, diare, kurang nafsu makan.

 

Campak

Imunisasi Campak ini diberikan agar mencegah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dapat menimbulkan demam, pilek, batuk kering, ruam, radang pada mata. Jadwal imunisasi Campak ini akan diberikan ketika anak berusia 9 bulan, dan akan kembali diberikan saat usia 18 bulan. Namun bila anak tersebut telah diberikan vaksin MMR, vaksin campak kedua tidak perlu lagi diberikan.

 

MMR

Imunisasi MMR ini diberikan untuk mencegah penyakit kombinasi seperti campak, gondongan, rubella. Jika vaksin ini tidak di berikan bisa berpotensi menimbulkan penyakit dari 3 kombinasi tersebut seperti meningitis, hingga tuli. Imunisasi MMR ini diberikan pada saat usia anak menginjak 15 bulan, kemudian akan diberikan kembali pada usia 5 tahun.

Efek samping: Demam tinggi, gangguan pernapasan dan tenggorokan hingga pembengkakkan pada wajah.

 

PCV

Imunisasi PVC ini diberikan untuk mencegah penyakit pneumonia, meningitis, septikemia. Penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Jadwal imunisasi akan diberikan ketika anak berusia 2, 4, dan 6 bulan, selanjutnya vaksin akna diberikan kembali saat anak berusia 12-15 bulan. 

Efek samping: Pembengkakkan dan kemerahan pada bagian suntikan disertai dengan demam tinggi.

 

Rotavirus

Imunisasi Rotavirus ini diberikan untuk mencegah penyakit diare yang disebabkan oleh infeksi rotarius. Jadwal imunisasi akan diberikan ketika anak berusia 2, 4, dan 6 bulan.

Efek samping: Diare ringan, dan uring-uringan.

 

Influenza

Sesuai namanya imunisasi jenis ini diberikan untuk mencegah penyakit flu,biasanya jadwal imunisasi ini akan diberikan ketika anak berusia 6 bulan yang akan dilakukan secara bertahap setiap 1 kali setahun hingga usia 18 tahun.

Efek samping: Demam, batuk, radang tenggorokan, nyeri otot, hingga sakit kepala.

 

Tifus

Imunisasi Tifus ini diberikan untuk mencegak penyakit tifus yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Jadwal imunisasi ini akan diberikan ketika anak berusia 2 tahun dengan pengulangan vaksin kembali tiap 3 tahun hingga usia 18 tahun.

Efek samping: Demam, diare, mual, muntah hingga kram perut, namun hal tersebut biasanya jarang terjadi.

Hepatitis A

Imunisasi yang satu ini diberikan untuk mencegah penyakit hepatitis A yang disebabkan peradangan hati oleh virus. Jadwal imunisasi ini berikan ketika anak berusia 2-18 tahun. Namun harus diberikan dengan jarak 6 bulan hingga 1 tahun.

Efek samping: Gatal-gatal, batuk, sakit kepala, hidung tersumbat.

Varisela

Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster. Jadwal imunisasi ini dilakukan ketika anak usia 1-18 tahun.

Efek samping: Ruam kulit, namun hal ini hanya terjadi pada 1 dari 10 anak saja.

HPV

Imunisasi ini diberikan pada anak perempuan untuk mencegah kanker serviks yang disebabkan oleh virus Human papillomavirus. Jadwal imunisasi ini diberikan 2 atau 3 kali, ketika usia 10 hingga 18 tahun.

Efek samping: Sakit kepala, nyeri serta kemerahan dibagian bekas suntikan.

 

Japanese encephalitis

Imunisasi ini diberikan untuk mencegah penyakit semacam flu yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh gigitan nyamuk. Namun pada sebagian orang, JE dapat menimbulkan penyakit seperti demam tinggi, kejang hingga kelumpuhan.

Biasanya, imunisasi ini diberikan ketika anak berusia 1 tahun, dan dapat diberikan kembali 1-2 tahun berikutnya.

 

Dengue

Imunisasi yang satu ini diberikan untuk mengurangi risiko demam berdarah yang disebabkan oleh naymuk Aedes Aegypti. Jadwal imunisasi ini akan diberikan 3 kali dengan jangka waktu 6 bulan pada usia 9 hingga 16 tahun.

 

Kita sebagai orang tua perlu tahu akan risiko jika kita terlambat dalam pemberian imunisasi sebaiknya untuk selalu menepati jadwal imunisasi pada anak Sebenarnya tidak akan mengurangi efektivitas vaksinasi tersebut, akan tetapi tentunya akan ada efek dari keterlambatan tersebut, yakni antibodi yang dimiliki anak untuk melawan jenis penyakit tersebut akan melemah sehingga hal tersebut akan mengakibatkan anak lebih rentan terserang penyakit tersebut

Dari Penjelasan dan jadwal pemberian imunisasi hingga jenis imunisasi pada artikel mikhayla.myid kali ini dapat diartikan bahwa pemberian imunisasi pada anak itu sangatlah penting. Dimasyarakat masih banyak orang tua yang takut akan khasiat serta manfaat ketika anak diberi imunisasi, agar mengurangi keawaman tersebut mohon bagikan artikel ini. Semoga bermanfaat.

Total
0
Shares
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Article

Niat Shalat Sunah Muthlak dan Cara Mengerjakannya

Next Article

Bacaan Niat Puasa Hari Senin dan Hari Kamis Serta Doanya

Related Posts